Mengacupada pemahaman fotografi sendiri yang berarti 'melukis dengan cahaya' maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key; Low Key; Candle Light; Split; Horror; Butterfly; Rembrandt
Jelaskanteknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting - on studymanid.com. studymanid.com. Akuntansi; B. Arab; Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting. Jawaban: 3 Buka kunci jawaban Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting Pertanyaan populer. Dik. p= {2/3; 0,8; 75%; 23/20; 1
Jelaskanteknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting! "Jawaban" 1 . Lighting yaitu penggunaan cahaya yang disengaja guna mencapai efek praktis atau estetika. 2. Available Light , Artificial light, dan Mix Light. 3. - Ambient lighting , yaitu pencahayaan seluruh ruang. artinya total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang.
LowKey Lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencahayaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Fot ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
Tigapoin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light a. Key Light Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light b.
Adaberbagai teknik pencahayaan dalam fotografi untuk menghasilkan efek tertentu seperti Heigh Key Lighting, Candle Light, Horror Lighting, dan lainnya 3. Filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.
TQJ24p. Konsep lighting merupakan salah satu unsur penting dalam sinematografi dan pembuatan film. Dengan mempertimbangkan lighting, filmmaker bisa bermain-main dengan cerita dan mempengaruhi emosi penonton. Dengan kata lain, konsep lighting adalah elemen storytelling yang tidak bisa kamu kesampingkan. Pencahayaan dalam film berfungsi untuk memberikan mood, tone, tekstur, dan juga depth. Selain itu, pencahayaan juga mengarahkan mata penonton kepada sebuah subjek atau objek tertentu dan memberikan informasi tentang sebuah adegan â siapa yang berada di dalam adegan tersebut, apa emosi yang dirasakan oleh dirinya, apakah adegan tersebut terjadi pada pagi hari atau malam hari, dan juga bagaimana suasana adegan tersebut? Apakah menyenangkan? Tegang? Menyeramkan? Intinya, pencahayaan berfungsi untuk bercerita. Jika kalian ingin menjadi DP atau gaffer dan bercerita lewat cahaya, coba pahami konsep-konsep berikut ini yuk! Three Point Lighting Ini konsep lighting paling standar sih dan menjadi hal pertama yang perlu kamu pahami. Jadi, ada key light, fill light, dan back light. Untuk lebih mudahnya, silakan lihat diagram di bawah ini Key light adalah cahaya utama yang menyinari subjek atau objek, fill light adalah cahaya yang mengisi bagian kosong yang tidak disinari oleh key light dan berfungsi untuk mengimbanginya, sedangkan back light adalah cahaya yang diletakkan di belakang subjek atau objek untuk memisahkan subyek dengan background dan dalam beberapa situasi, back light juga dapat digunakan untuk menghilangkan bayangan yang dihasilkan oleh key light. High Key vs Low Key High key adalah pencahayaan terang dengan eksposur rata dan kontras rendah. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana bahagia, semangat, dan emosi positif lainnya. Berikut adalah contoh penggunaan high key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan high key dipakai di film romance dan komedi. Cara untuk mendapatkan hasil gambar yang high key bisa dikatakan mudah, kamu hanya perlu memperkuat key light dan menggunakan fill light lalu menggunakan diffuser untuk memperhalus cahaya yang menyinari subjek atau objek. Low key adalah pencahayaan rendah. Teknik ini membuat batasan antara gelap dan terang terlihat jelas. Biasanya low key digunakan untuk menggambarkan suasana sedih, menyeramkan, atau juga misterius. Di bawah ini adalah contoh penggunaan low key Kamu bisa menemukan konsep pencahayaan ini dipakai di film horror, thriller, dan drama. Untuk mendapatkan hasil gambar low key, kamu perlu menggunakan lampu yang kecil dan memantulkan cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut agar mendapatkan fill light. Soft vs Hard Hard light adalah pencahayaan keras. Lampu dihajar ke subyek sehingga menghasilkan garis bayangan yang tegas dan kontras sehingga menciptakan kesan dramatis. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan hard light, kalian perlu untuk meminimalisir penggunaan fill light. Contoh penggunaan hard light bisa kamu lihat film Nightcrawler Soft light adalah pencahayaan lembut, dihasilkan dari alat seperti diffuser atau reflector, menciptakan gradasi bayangan yang lembut atau bahkan mengurangi bayangan sehingga menciptakan kesan elegan. Untuk mendapatkan hasil gambar dengan pencahayaan soft light, kalian perlu menggunakan banyak key light dengan fill light secukupnya. Contoh penggunaan soft light bisa kamu lihat film Her Temperatur Diukur pakai satuan Kelvin, semakin tinggi semakin hangat kuning, semakin rendah semakin biru dingin. Hangat dingin gambar tentunya mempengaruhi rasaâ dari gambar yang dihasilkan. Temperatur memiliki hubungan yang erat dengan white balance. Dengan mengetahui sumber cahaya yang digunakan, kita dapat menentukan white balance yang pas untuk gambar kita sehingga gambar tidak terlalu kuning atau terlalu biru. Contoh penggunaan temperatur lighting yang hangat Contoh penggunaan temperatur lighting yang dingin Realis vs Ekspresionis Layaknya sebuah lukisan, pencahayaan dalam film juga termasuk dalam dua jenis seni ini realis dan ekspresionis. Realis menciptakan pencahayaan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Memberi kesan nyata, sedangkan ekspresionis menciptakan warna dan bentuk cahaya yang tidak realistis, dan tapi mengekspresikan rasaâ dan nuansaâ. Contoh penggunaan pendekatan lighting ekspresionis Contoh penggunaan lighting yang realis Tuh kan pilihannya banyak banget! Dengan memahami konsep dan teknik di atas, kosa kata kita untuk bercerita secara visual akan semakin banyak. Seru ya kita jadi punya senjataâ lain untuk bercerita selain angle dan ukuran shot. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Selamat bereksperimen!
Ini Dia 13 Teknik Lighting yang Dibutuhkan dalam Sinematografi! Teknik lighting atau pencahayaan merupakan aspek penting dalam filmmaking dan fotografi. Kenapa? Tentunya untuk menjadikan scene dapat terlihat dengan jelas di mata penonton/audiens. Lighting juga dapat membantu menggambarkan mood dan atmosfer yang ada dalam sebuah scene. Oleh karena itu, lighting memiliki banyak teknik yang bervariasi, yang mana tergantung situasi yang ingin ditampilkan. Apa aja sih teknik lighting atau pencahayaan dalam sinematografi? Simak penjelasannya berikut ini ya! Natural lighting Natural lighting adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu dan menggunakan cahaya alami di lokasi syuting. Cahaya pada natural lighting tergantung pada kondisi dan waktu di lokasi. Jadi, lakukan survei lokasi terlebih dahulu dan pertimbangkan waktu sebelum dan saat proses shooting, ya. Key lighting Key lighting atau cahaya utama menggunakan lampu dengan pancaran cahaya terkuat. Key lighting, atau sering disebut sebagai cahaya utama, digunakan untuk menonjolkan sebuah scene atau objek di dalamnya. Ketika pemasangan pun, key lighting adalah set yang pertama dipasang. Meskipun merupakan cahaya utama, bukan berarti pancaran cahaya selalu mengarah pada subjek atau objek. Kamu bisa memasang key lighting di mana saja, tergantung dari efek dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah scene. Teknik ini bisa digunakan ketikaa kamu ingin menarik perhatian audiens terhadap subjek atau membuatnya lebih stand-out dibandingkan objek lain. Lalu, jangan memasang key light di dekat kamera karena akan membuat cahaya tersebar dan tidak berfokus pada subjek. Fill lighting Fill lighting adalah teknik pencahayaan untuk mengisi dan menghilangkan kegelapan serta bayangan yang diciptakan dari key lighting. Pencahayaan ini tidak secerah key lighting. Biasanya dipasang di arah yang berlawanan dari key light, sehingga dapat menambah dimensi dalam scene. Dengan tujuan menghilangkan bayangan, lampu fill lebih baik dipasang sedikit lebih jauh dari key light untuk membuat cahaya yang lebih soft/lembut. Fill lighting juga bisa digunakan untuk menambah exposure dan menurunkan kontras dalam scene, sehingga scene menjadi lebih jelas. Backlighting Teknik backlighting digunakan untuk membuat three-dimensional scene, sehingga sering dipasang paling terakhir dalam three point lighting setup. Pencahayaan ini juga dihadapkan ke subjek, tetapi dipasang di bagian belakang dengan posisi yang lebih tinggi untuk memisahkan subjek dari backgroundnya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah siluet dalam scene dan menghasilkan halo effect. Side lighting Side lighting adalah cahaya yang masuk ke sebuah frame dari samping untuk highlighting/menyorot/menonjolkan seseorang atau objek dalam scene. Side lighting biasanya digunakan untuk membawa mood dan drama dalam sebuah scene, terutama di film noir/crime. Diperlukan pencahayaan besar untuk menghasilkan kontras yang kuat dan low-key lighting untuk menunjukkan tekstur serta memberi aksen pada kontur subjek. Ketika menggunakan side lighting dengan fill lighting, sebaiknya intensitas fill lighting diturunkan supaya menjaga kesan dramatis dalam scene. Practical light Practical light adalah teknik pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu atau lilin. Biasanya ditambahkan untuk menghasilkan scene yang sinematik pada malam hari, tetapi tidak cukup untuk menerangkan subjek. Jadi, untuk mengatur intensitas cahaya, dipasang dimmer pada sumber cahaya. Teknik practical light digunakan apabila aktor harus berinteraksi dengan sumber cahaya, seperti scen yang harus menggunakan lampu tidur. Hard lighting Hard lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk membuat highlight, membuat bayangan, membuat siluet, serta menarik perhatian di frame, terutama ke subjek atau area dalam scene. Efek dari pencahayaan ini juga memberikan kesan yang lebih intens. Pencahayaan ini bisa dibuat menggunakan pancaran cahaya langsung dari lampu atau sinar matahari. Soft lighting Soft lighting adalah teknik lighting yang umumnya digunakan untuk alasan estetika dan situasional, seperti membuat efek dramatis, mengganti cahaya yang masuk dari luar, dan sebagainya. Soft lighting juga digunakan mengurangi bayangan yang muncul dari sumber cahaya lain. Selain itu, soft lighting juga berfungsi sebagai beautification karena dapat menyamarkan kerutan wajah atau noda di kulit. Bounce lighting Bounce lighting adalah teknik lighting yang menggunakan objek berwarna putih, seperti whiteboard atau white card, untuk memantulkan cahaya dari lampu. Teknik ini digunakan untuk memfokuskan cahaya ke subjek tanpa memancarkannya secara langsung. Menggunakan bounce light juga memungkinkanmu untuk menyebarkan cahaya ke set syuting secara rata. Bounce light bisa digunakan untuk membentuk soft light, fill light, side light, atau bahkan backlight. High key High key adalah teknik lighting yang hampir tidak menggunakan rasio pencahayaan di dalam scene sehingga hasilnya sangat terang dan hampir tidak ada bayangan secara visual. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatur mood dan tone dalam sebuah scene. Low key Low key adalah teknik lighting yang berkebalikan dari high key. Sumber cahaya yang digunakan pada key light hanya satu saja dan menghasilkan scene yang dipenuhi oleh bayangan. Hasilnya adalah gambar yang sangat kontras dan juga mood yang penuh misteri atau mencekam. Motivated lighting Motivated lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk meniru natural lighting, seperti sinar cahaya matahari, cahaya bulan, atau lampu jalanan di malam hari. Kamu bisa menggunakan filter atau gel berwarna untuk meniru sumber cahaya tersebut agar tiruan cahaya yang dihasilkan terlihat natural. Ambient light Ambient light adalah cahaya yang sudah ada di lokasi syuting seperti cahaya dari matahari, sinar bulan, atau lampu jalanan. Biasanya digunakan untuk menyinari subjek tanpa mengkhawatirkan gaya spesifik atau kualitas cahaya. Cahaya ini menyinari seluruh lingkungan dalam scene. Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik lighting sinematografi yang perlu kamu ketahui. Teknik yang benar sangatlah penting untuk membuat sebuah scene terlihat mirip dengan dunia nyata, dan tentunya sangat penting dalam sinematografi dan film. Kamu ingin tahu lebih banyak seputar sinematografi dan film? Yuk, ikuti Program College Digital Film and Media Production di IDS International Design School. Segera daftarkan dirimu! Sumber
Secara sederhana maksud dari low key lighting adalah fotografi yang nuansa cahayanya gelap. Sebaliknya, arti high key lighting adalah fotografi yang nuansa cahayanya terang. Teknik low key lighting sendiri lebih sering digunakan untuk memotret portrait manusia, terutama dalam setting studio/indoor. Dimana fotografer mengendalikan penuh pencahayaan. Mulai dari arah, penyebaran, dan intensitas cahaya. Dalam teknik low key photography tidak selalu menggunakan sedikit lampu. Low key lighting dapat juga menggunakan banyak lampu dan aksesori pemantul cahaya reflektor/cermin. Tujuannya untuk mengangkat detil pada beberapa bagian pada subyek/obyek foto. Berikut ini Tips Memotret Low Key Lighting Tentukan lokasi dengan kondisi cahaya yang tidak berlebihan. Kondisi remang-remang bahkan juga bisa untuk memotret low key. Gunakan satu sumber cahaya. Baik cahaya buatan atau cahaya alami natural light yang bisa bersumber dari jendela, lampu belajar, dll. Atur posisi subjek yang akan difoto hingga mendapatkan efek yang dramastis. Kita juga bisa menggunakan reflektor untuk mendapatkan efek cahaya yang lebih bagus. Atur eksposur jika hasil foto terasa gelap ataupun sebaliknya. Kombinasikan setting-an aperture, ISO, dan kecepatan rana kamera. Biasa disebut segitiga eksposur. Low key portrait dapat terlihat lebih dramastis bila menggunakan satu cahaya dari samping. Untuk itu jangan menggunakan flash kamera digital kita. Matikan flash kamera saat memotret low key portrait. Foto jenis apapun, komposisi menjadi peranan yang penting. Atur komposisi foto portrait kita. Dalam hal ini kita bebas bereksperimen untuk mengatur komposisi subjeknya. Foto portrait yang tidak melakukan eye contact langsung dengan kamera juga bisa membuat foto low key portrait lebih dramatis. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa mendapatkan ekspresi atau momen-momen menarik yang tak terduga. Cara memotret low key adalah mempersiapkan latar belakang yang bernuansa gelap, seperti hitam atau warna gelap lainnya. Pengaturan eksposur tidak harus di nol, tapi justru agak digelapkan supaya suasana gelapnya lebih kentara. Untuk mencoba teknik low key ini dapat dimulai dengan menggunakan satu sumber pencahayaan dan latar belakang kain hitam atau warna lain yang gelap. Untuk portraitur, subyek/model bisa juga mengenakan pakaian hitam atau warna gelap dalam Low Key Photography juga dikenal dengan istilah Black on Black. Tujuannya untuk mengutamakan wajah subyek/model kita bisa outstanding di dalam foto. Untuk pemotretan portrait low key, biasanya tantangannya adalah mengarahkan cahaya ke bagian yang bagus dan membatasi cahaya untuk tidak menerangi hal-hal yang tidak diinginkan. Pose dan ekspresi subjek juga menentukan keberhasilan foto low key. Perlu komunikasi dan kerjasama antara fotografer dan subjek foto yang baik untuk menghasilkan foto low key yang menarik. Penulis Aby Hasbi Rizki
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 2 F. MATERI AJAR Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya 1. Lembutkan disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Standard reflektor, snoot 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Styrofoam, payung pantul Teknik Pencahayaan dalam Fotografi Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi 1. High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Gambar38. High Key Lighting 2. Low Key Lighting MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 3 Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key , sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb.. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Gambar 39. Low Key Lighting 3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key . Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 4 Gambar 40. Candle Light 4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Gambar 41. Split Lighting 5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Gambar 42. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting
Pengertian Low Key Lighting Low Key lighting menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key lighting pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Memanfaatkan lampu jalan Pemahaman sederhana untuk menerjemahkan Low Key Lighting adalah foto dengan minim penyinaran atau pencahayaan dengan mengutamakan pencahayaan hanya pada bagian tertentu pada obyek/subyek. Biasanya teknik pencahayaan ini diterapkan pada pemotretan subyek portraiture namun sering juga pada pemotretan arsitektur, still-life dan lainnya. Dalam teknik Low Key Photography tidak selalu menggunakan sedikit lampu/sumber pencahayaan, dapat juga menggunakan lebih dari banyak lampu dan atau aksesori pemantul cahaya reflektor/cermin. Tujuannya untuk mengangkat detil pada beberapa bagian pada subyek/obyek foto. Tips Teknik Low Key Lighting Untuk mencoba teknik ini dapat dimulai dengan menggunakan satu sumber pencahayaan dan latar belakang kain hitam atau warna lain yang gelap. Untuk portraiture, subyek/model mengenakan pakaian hitam atau warna gelap Low Key Photography juga dikenal dengan istilah Black on Black. Tujuannya untuk mengutamakan wajah subyek/model kita âmunculâ pada foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Pencahayaan dari sisi kanan Lampu utama Key Light diletakkan pada posisi arah 45Âș dari subyek/model kita dengan ketinggian secukupnya biasanya sekitar 30cm sampai dengan 50cm, lalu kita arahkan ke kiri atau ke kanan, menunduk atau mengenadah sesuai kemauan kita wujudkan efeknya. Teknik pengaturan lampu utama seperti ini dikenal sebagai Rembrandt Lighting pada Portraiture Photography. Posisikan subyek/model kita cukup jauh dari latar belakang untuk hindari penyinaran yang tidak diinginkan pada latar belakang tersebut. Apabila salah satu sisi pada wajah subyek/model kita terlalu gelap, silakan gunakan pemantul/reflektor untuk megurangi kontras terang-gelap. Pengaturan ini sudah cukup iuntuk memulai pemotretan, dikenal juga sebagai teknik Single Lighting. Dalam Low Key Lighting Photography, teknik Single Lighting ini dapat dikembangkan dengan menambahkan lampu untuk menyinari rambut atau bagian dari tubuh subyek/model kita untuk memisahkannya dengan latar belakang hair light atau rim light. Demikian penjelasan sederhana tentang Low Key Lighting, silakan mencoba.
jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting