Halinilah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, bahkan ketika reformasi sudah hingga kini masih menjadi sebuah objek kontestasi pemikiran di kalangan para penyelenggara negara, akademisi GERAKANSOSIAL SEBUAH SOLUSI ATAU MASALAH SOSIAL. Di Susun Oleh : Ahmad Rajab Suwito ( 21312A0023 ) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013 KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat illahirabbi, yang mana atas hidayah dan rahmat dari-Nyalah sehingga Sangatdiakui, bahwa kondisi politik yang ada di Indonesia saat ini mengalami tingkat 'buruk'. Keterpurukan ini disebabkan perpolitikan Indonesia yang tidak sehat. Banyak politisi di negara ini yang terlibat kasus korupsi. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan lupa akan tugasnya sebagai pejuang rakyat. Indonesiamemiliki sejarah perubahan yang panjang. Pasca merdeka tahun 1945 Indonesia setidaknya mengalami empat fase perubahan. Pada tahun 1945-1959 Indonesia dikenal dengan masa demokrasi konstitusional.Tahun 1959-1965 Indonesia menghadapi demokrasi terpimpin.Tahun 1965-1998 dikenal sebagai masa demokrasi Pancasila.Sedangkan tahun 1998-sekarang dikenal dengan masa reformasi.Reformasi 1998 Menurutkami, solusi lain untuk mengatasi masalah admisidtrasi di atas adalah, dengan cara : 1. Memilih penegak-penegak hukum dan aparatur negara yang memang berkualitas bukan sekadar penegak hukum yang menginginkan jabatan dan mementingkan kepentingan pribadi atau kepentingan politik. Penegak hukum yang tegas dan tidak dapat disuap dengan uang. 2. Indonesia Contoh tentang disintegrasi bangsa yang pernah dialami Indonesia misalnya saja dalam PKI (Partai Komunis Indonesia) yang secara sengaja akan menjadikan Indonesia sebagai negara tanpa agama, padahal hal ini jelas-jelas merusak tatanan aturan termasuk mengingkari bunyi Pancasila pertama " Ketuhan yang Maha Esa ". 0b3wfq. Desember 26, 2015 Masa Reformasi Reformasi bukan akhir dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Reformasi merupakan penyelesaian dan jalan yang diambil pasca orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Reformasi dengan berbagai agenda dan rencana pelaksanaanya tidak kemudian berjalan tanpa hambatan. Keadaan politik, sosial, dan ekonomi pasca orde baru masih mengalami kepincangan dan mengganggu sinergisme kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah, LSM, dan masyarakat masih harus bekerja lebih keras lagi demi mencapai tuntutan reformasi yang digaungkan pada tahun 1998. Masih perlu dilakukan upaya perbaikan diberbagai bidang guna penyelenggarakan tata negara yang stabil dan mementingkan hajat masyarakat Indonesia. Ada berbagai permasalahan yang timbul pada masa reformasi. Baik di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan budaya terjadi konflik dan perlu segera dilakukan upaya penyelesaian. Salah satu permasalahan bangsa yang timbul pada masa reformasi adalah masalah disintegrasi. Indonesia sebagai negara multikultural memiliki peluang lebih besar dalam masalah disintegrasi bangsa. Hal ini karena banyaknya perbedaan satu sama lain dan kurangnya kesadaran akan persatuan dan kesatuan. Pada masa Orde baru, pemerintahan terpusat pada satu titik, yaituk pemerintahan pusat. Adapun pemerintahan pusat memiliki fungsi menjalankan pemerintahan secara keseluruhan dan menyalurkan pada tingkat yang berada di bawahnya. Namun, pada masa reformasi pemerintahan beralih pada sistem desentralisasi, dimana setiap wilayah provinsi berhak mengatur kehidupannya. Hal ini dengan catatan tetap berpegang teguh dengan peraturan yang telah ditetapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disintegrasi merupakan bagian dari konflik internal yang dapat mengancam sebagian besar negara-negara tidak demokratis dan sedang berkembang dalam presentase sebesar 69,9%. Fenomena konflik internal juga mewarnai kehidupan politik bangsa Indonesia. Cukup banyak akademisi yang berupaya untuk menjelaskan fenomena kekerasan atau konflik yang terjadi di konteks ruang dan waktu yang spesifik. Konflik-konflik internal yang terjadi di berbagai negara bukan tanpa penyelesaian, namun konflik tersebut cenderung tidak menghasilkan suatu resolusi 73, 5% dan cenderung menyebabkan keruntuhan suatu rezim politik 51, 2%. Ada beberapa contoh konflik internal yang terjadi di Indonesia pada masa reformasi. Konflik ini memiliki kecenderungan terkait disintegrasi baik suku maupun wilayah yang merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah. Adapun contoh konflik yang terjadi antara lain Gerakan separatisme yang terjadi di Aceh Perjuangan otonomi Papua dan gerakan separatism Konflik komunal di Maluku Disintegrasi Timor Leste dan berbagai persoalan yang belum tuntas Dan beberapa konflik lokal yang terjadi di Indonesia About The Author doni setyawan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

masalah sosial yang dihadapi bangsa indonesia pasca reformasi adalah